Tuesday, 18 July 2017

MAKALAH TAREKAT

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
            Perkembangan Tarekat di Indonesia sekarang tentu tidak lepas dari sumber ajaran Islam bersasal yaitu di jazirah Arab, tempat di mana makhluk ciptaan Allah yang paling mulia diantara seluruh makhluk yaitu Baginda Rasulullah SAW. Kemudian estafet Tarekat diteruskan sampai masa Khalifah ar Rasyidin dan sampai saat ini khususnya Indonesia tarekat beragam-ragam.
            Tarekat berasal dari bahasa arab, tarekat artinya jalan. Kemudian mereka maksudkan sebagai jalan menuju Tuhan. Pengertian Tarekat menurut pandangan para Ulama Mutashawwifin ialah jalan atau petunjuk dalam melaksanakan suatu ibadah sesuai dengan ajaran yang dibawa oleh Rasulullah saw dan yang dicontohkan oleh beliau dan para sahabatnya serta Tabi’in, Tabi’it Tabi’in dan terus bersambung hingga kepada paara guru-guru, ulama, Kyai-kyai secara bersambung hingga sekarang ini.
            Dalam ilmu tasawuf, istilah tarekat itu tidak saja ditunjukkan kepada aturan dan cara-cara tertentu yang digunakan oleh seorang Syekh tarekat dan bukan pula terhadap kelompok yang menjadi pengikut salah seorang Syekh tarekat, tetapi meliputi segala aspek ajaran-ajaran yang ada dalam agama Islam, seperti shalat, puasa, zakat, haji dan sebagainya yang semuanya adalah merupakan jalan atau cara mendekatkan diri kepada Allah.
            Sedangkan dalam tarekat yang sudah melembaga bahwa tarekat itu adalah mencakup semua aspek ajaran Islam seperti shalat, puasa, zakat, puasa, jihad, haji dan lain-lain dan pengalaman seorang Syekh, tetapi semua itu terikat dengan untunan dan bimbingan seorang Syekh melalui bai’at.
            Sebagaimana telah diketahui bahwa tasawuf itu secara umum adalah usaha mendekatkan diri kepada Allah sedekat mungkin dengan melalui pensucian rohani dan memperbanyak ibadah. Usaha medekatkan diri ini biasanya selalu dibawah bimbingan seorang guru atau Syekh. Ajaran-ajaran tasawuf yang merupakan jalan yang harus ditempuh untuk mendekatkan diri itu kepada  Allah, itulah sebenarnya tarekat. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa tasawuf itu adalah usaha mendekatkan diri kepada Allah. Sedangkan tarekat itu adalah cara dan jalan yang ditempuh seseorang dalam usahanya mendekatkan diri itu kepada Allah.
            Tarekat saat ini merupakan salah satu khazanah umat Islam yang telah mendunia. Tengok saja fenomena Tarekat Naqsyhabandiah Haqqaniyyah di Amerika Serikat yang dibawa oleh Syaikh Muhammaad Hisham Kabbani Al-Hasani asal Cyprus dan Tarekat Syadziliyyah di Eropa yang deperkenalkan oleh Syaikh Muhammad bin Ibrahim Al-Yaqubi Al-Hasani asal Damaskus,Suriah. Meski perlahan pertumbuhan kedua tarekat sangat signifikan dan mengembirakan.
1.2. Tujuan Penulisan
            Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami tentang Tarekat, unsure tarekat, perbedaan dan persamaan tarekat dengan Tasawuf !
           





BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Tarekat
             tarekat adalah beramal dengan syariat Islam secara azimah (memilih yang berat walau ada yang ringan, seperti rokok ada yang berpendapat haram dan makruh, maka lebih memilih yang haram) dengan mengerjakan semua perintah baik yang wajib atau sunah; meninggalkan larangan baik yang haram atau makruh bahkan menjauhi hal-hal yang mubah (boleh secara syariat) yang sia-sia (tidak bernilai manfaat; minimal manfaat duniawiah) yang semuanya ini dengan bimbingan dari seorang mursyid/guru guna menunjukan jalan yang aman dan selamat untuk menuju Allah (ma’rifatullah).
2.2. Unsur-unsur dalam Tarekat
A. Unsur Guru (Mursyid)
            Dalam tarekat ada istilah yang dinamakan mursyid (Guru), murid, silsilah dan Ajaran. Keempat ini menjadi unsur-unsur dalam tarekat. Adapun yang dimaksud dengan mursyid berarti orang yang menunjukan jalan yang benar. Kata mursyid diambil dari bahasa Arab, arsyada yang berarti memberi petunjuk. Kata musryid ditemukan dalam al-Qur’an, misalnya dalam Qs. Al-Kahfi 18;17, Allah berfirman ; Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barang siapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpin yang dapat memberi petunjuk (mursyidan) kepadanya. Menurut Aboebakar Atjeh, mursyid mempunyai peran penting dalam tarekat, karena ia bukan hanya sebagai pemimpin yang mengawasi murid-muridnya dari penyimpangan ajaran islam, tetapi ia juga sebagai pemimpin keruhanian yang tinggi dalam tarekat.
            Selanjutnya adalah muridkata murid telah menjadi salah satu kosa kata bahasa Indonesia, yang berarti seorang yang sedang berguru atau belajar. Kata murid berasal dari bahasa Arab , aráda-yurídu-irádatan (menginginkan). Jadi murid bisa diartikan sebagai orang yang berkeinginan. Ibn Arabi memberikan definisi murid adalah “Orang yang mengadakan perjalanan ruhani kepada Tuhan.” Murid dalam tasawuf adalah orang yang berkeinginan untuk sampai pada kepada Allah swt. pendiri tarekat Qadariyyah tentang hal-hal yang harusnya dilakukan oleh seorang murid adalah bersunguh-sungguh, berjalan, bekerja, menjalankan perintah Allah, menentang hawa nafsunya, melihat dengan cahaya Allah (núr Allah), menjalankan perintah Allah dan mendekatkan diri pada Allah.
            Selanjutnya adalah silsilah, merupakan sebuah istilah dalam sebuah tarekat yang biasa dipakai untuk menyebut matarantai spiritual guru-guru yang telah mengajarkan tarekat secara turun temurun. Para pegamal tarekat apapun nama tarekatnya, umumnya memandang bahwa silsilah memiliki kedudukan yang sangat penting, bahkan menentukan sah tidakya sebuah tarekat.
Silsilah juga menjadi faktor menentukan diterima atau tidaknya sebuah tarekat oleh sekelompok masyarakat. Karenanya, guru-guru tarekat niscaya akan sangat hati-hati menjaga istilah keilmuannya, berusaha mengetahui persis siapa gurunya, dan guru dari gurunya itu sampai terhubungkan kepada Nabi saw. Dengan adanya unsur silsilah dalam tarekat ini akan memungkinkan seorang murid itu bisa menjadi seorang mursyid dengan adanya legitimasi dari mursyidnya.
Contoh Silsilah dalam Tarekat Qadiriyah
  • Allah Rabb al-Alamin
  • Malaikat Jibril As
  • Rasulullah Muhammad SAW
  • Sayyidina Ali bin Abi Thalib Ra
  • Syekh Sayyid Husein bin Fathimah
  • Syekh Ali Zainal al-Abidin
  • Syekh Muhammad Baqir
  • Syekh Ja’far al-Shadiq
  • Syekh Musa al-Kadlim
  • Syekh Abu al-Hasan Ali
  • Syekh Ma’ruf al-Karakhi
  • Syekh Sara al-Saqathi
  • Syekh Abdul Qasim al-Junaidi
  • Syekh Abu Bakar al-Syabili
  • Syekh Abul Wahid al-Tamimi
  • Syekh Abu al-Faraj al-Tharthusi
  • Syekh Abu al-Hasan Ali al-Hakari
  • Syekh Abu Sa’id al-Mubarrah
  • Syekh Muhyiddin Abdul Qadir al-Jailani
            Selanjutnya Ajaran Tarekat Dalam buku Ensiklopedi Tasawuf disebutkan bahwa ajaran tarekat terbagi menjadi dua yaitu ajaran-ajaran yang bersifat umu dan khusus. Yang bersifat khusus maksudnya adalah amalan-amalan yang benar-benar harus dilaksanakan pengikut sebuah tarekat, dan tidak boleh diamalkan orang di luar tarekat atau pengikut tarekat lain.  Adapu yang bersifat umum, yaitu amalan-amalan yang ada dan menjadi tradisi dlaam tarekat, tetapi amalan itu juga biasa dilakukan oleh masyarakat Islam di luar pengikut tarekat.
2.3. Perbedaan dan persamaan tarekat dengan tasawuf
            Tarekat dan Tasawuf adalah dua hal yg tak terpisahkan bagaikan dua sisi mata uang. Sedemikian eratnya pertalian tersebut sehingga antara Tasawuf dan Tarekat tak bisa dipisahkan antara yg satu dan yg lainnya. antara Tasawuf dan Tarekat, keduanya memiliki perbedaan dan Persamaan


1. Perbedaan
            Tasawuf adalah ilmu yg bersifat teori, sedangkan Tarekat adalah ilmu yg bersifat praktek. Tasawuf merupakan petunjuk atau keterangan yg menunjukkan jalan bagaimana cara mengenal kepada Allah. Namun bagaimana tatacara pelaksanaannya dalam Tasawuf tidak diperoleh penjelasannya dalam Tasawuf, sebab segala sesuatu yg berkaitan dengan praktek merupakan bagian atau pun lahan dari pda Ilmu Tarekat. Ilmu Tarekat tidak disiarkan dan tidak ditulis di dalam buku2 dan tidak boleh disampaikan oleh orang yg bukan ahlinya. Oleh karena itu Ilmu Tarekat bersifat rahasia karena ilmu ini berhubungan dengan yg ghaib, yaitu Allah. Oleh karena Allah itu ghaib, maka untuk mengenal-Nya terlebih dahulu harus mempelajari yg ghaib yaitu Ilmu Tarekat.
2. Persamaannya
            Dari hal itu Terdapat juga persamaan dalam tarekat dan tasawuf yakni dari segi tujuannya (sama-sama mendekatkan diri kepada Allah). 



BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
            Peralihan tasawuf yang bersifat personal pada tarekat yang bersifat lembaga tidak terlepas dari perkembangan dan perluasan tasawuf itu sendiri. Dalam perkembangannya tarekat-tarekat itu bukan hanya memusatkan perhatian pada tasawuf ajaran-ajaran gurunya., tetapi juga mengikuti kegiatan politik, misal tarekat tijaniyah yang dikenal dengan gerakan politik yang menentang penjajahan perancis di afrika urata, ahmadiyah menentang orang-orang salib yang datang ke mesir. Jadi sungguhpun mereka memusatkan perhatian kepada akhirat, mereka pun ikut bergerak menyelamatkan umat islam dari bahaya yang mengancanya.
            Disamping itu, tarekat umumnya hanya berorientasi akhirat, tidak mementingkan dunia. Tarekat menganjurkan banyak beribadah dan jangan mengikuti dunia ini karena dunia ini adalah bangkai dan yang mengejar dunia adalah anjing. Ajaran ini tampaknya menyelewengkan umat manusia (islam) dari jalan yang harus ditempuhnya. Para pembaharu dalam dunia islam melihat bahwa tarekat bukan hanya mecemarkan paham tauhid, tetapi juga membawa kemunduran dagi umat islam.




DAFTAR PUSTAKA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH (penyusun), Azra, Azyumardi, Ensiklopedia Tasawuf, Bandung: Penerbit Angkasa, 2008.
Mulyati, Sri, Tarekat-Tarekay Muktabarah di Indonesia, Jakarta: Penerbit Kencana, 2006.









No comments:

Post a Comment

Makalah Tari Likok Pulo Aceh

BAB I PENDAHULUAN Tari Likok Pulo Aceh Asal - Usul Dan Fungsinya  - Tari Likok Pulo dari berdasarkan Asal - Usulnya tari ini dicipta...