BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemasaran
adalah kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan penyampaian barang-barang dan
jasa dari produsen ke konsumen. Tujuan pokok pemasaran adalah memenuhi
permintaan pasar. Kenyataan menunjukkan tidak banyak peternak yang dapat
menjual sendiri hasil produksi ke pasar di kota besar, hal ini disebabkan
kurang tersedianya fasilitas guna menghubungi pembeli maupun pengetahuanm
petani tentang ruang lingkup pasar tersebut. Dipihak lain pedagang dikota besar
tidak akan membeli produk langsung kepada peternak dengan skala produksi yang
sedikit, karena tidak efisien. Oleh sebab itu peternak menjual hasil produksi
di tempat atau di pasar lokal. Pemasaran telur dari produsen hingga konsumen
memerlukan keberadaan pedagang, namun demikian semakin banyak pedagang yang
terlibat dalam satu alur pemasaran maka semakin lebar jarak perbedaan harga
ditingkat produsen dengan konsumen akhir. Tataniaga itu perlu dan biayanya
mahal, maka penting sekali sistem tataniaga dibuat secara efisien mengingat
harga yang dibayarkan kepada peternak ditentukan oleh harga yang dibayarkan
konsumen, dikurangi dengan biayabiaya tataniaga setelah hasil-hasil itu
meninggalkan usaha tani.
Pengasinan
telur merupakan salah satu cara penambahan umur simpan telur yang umum
dilakukan oleh masyarakat. Telur asin merupakan salah satu sumber protein yang
mudah didapat dan berharga relatif murah. Telur asin sebagai bahan makanan yang
telah diawetkan mempunyai daya tahan terhadap kerusakan yang lebih tinggi dibandingkan
telur mentah. Telur umumnya mengandung protein 13%, lemak 12%, mineral dan
vitamin. Selain lebih awet telur asin juga digemari karena rasanya yang relatif
lebih lezat dibandingkan telur tawar biasa.
B.
Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui cara-cara pemasaran produk
telur asin !
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Telur Itik Asin
1.
Defenisi Telur
Telur
adalah benda bercangkang yang mengandung zat hidup bakal anak yangdihasilkan
oleh hewan dari golongan unggas (ayam, itik, burung, dll) dan hewan amfibi
(ular,biawak, buaya, dll). Telur ini biasanya terdiri dari sel kuning telur
(embrio ; zat hidup bakalanak) dan semen (cairan putih kental), dan setiap
telur memiliki jangka waktu pengeraman yang berbeda untuk proses penetasan
(lahirnya spesies baru).
Dalam pembuatan telur asin ini,
telur yang biasa digunakan adalah telur ayam atautelur itik, dan sebagian besar
menggunakan telur itik yang memiliki kualitas tinggi, karenaukurannya yang
lebih besar dari pada ukuran telur ayam kampung. Dan telur- telur ini
tidakhanya dapat diproses dengan farian rasa asin saja, melainkan dapat
dibuat dalam bentukfarian rasa yang lain; contohnya rasa bawang, rasa
strawberry dan rasa- rasa yang lainnya.Namun pada pelatihan ini penulis
membatasi masalah hanya dalam konteks Cara pembuatantelur asin saja.
B. Jalur Pemasaran telur itik asin
Pemasaran merupakan kunci sukses sebuah wirausaha, untuk keperluan promosi
dapat dilakukan dengan pamflet yang dipasang di tempat-tempat umum dan
strategis lainnya. Sebelum peternakan dibuka perlu
diketahui dahulu kemana nantinya telur-telur itu akan dijual. Hal ini agar
mempermudah pemasaran telur nantinya dan menjualnya pada jalur yang tepat.
Salah memilih jalur tentunya akan membawa kerugian. Selain itu, promosi dapat dilakukan secara langsung dari
orang ke orang, dengan cara pemberian gratis telur asin kepada konsumen
untuk mencoba, serta menitipkan di warung-warung makan. Pangsa pasar dari
produk telur asin aneka rasa ini sangat luas hanya diperlukan inovasi dan
pengelolaan yang lebih profesional untuk meningkatkan jumlah penjualan produk
telur asin aneka rasa.
Menurut
M. Rasyaf (1993:35), jalur pemasaran telur itik ada beberapa langkah dan
berdasarkan perannya dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pedagang
pengumpul, umumnya langsung datang ke peternak dan peran mereka begitu
kekeluargaan. Harga yang disepakati juga harga peternak atau farm
gate price yaitu harga di peternak yang sudah tentu lebih rendah
daripada harga eceran di pasar. Harga yang disepakati atau yang ditawarkan
begitu rendah atau 40% hingga 63% dibawah harga eceran.
2. Pedagang
besar, mereka ini yang mengumpulkan telur dari para pedagang pengumpul
itu. Di beberapa tempat peran mereka ini sudah memudar karena banyak pedagang
pengumpul yang langsung menjual telur-telur itu kepada pedagang eceran. Harga
yang ditawarkan 30% hingga 47% di bawah harga eceran.
3. Pedagang
eceran, yaitu mereka yang berhadapan langsung dengan konsumen akhir dan tidak
selalu pedagang kecil yang berlokasi di kaki lima. Jajaran pedagang eceran
inidapat berupa pasar swalayan, toko pangan atau restoran. Harga yang
ditawarkan pada tingkat jalur ini umumnya 15% hingga 23% lebih rendah daripada
yang dikenakan pada konsumen akhir.
Dari
ketiga jalur yang disebutkan diatas, harus dipikirkan jalur mana yang akan
dipakai. Ada baiknya juga dilakukan riset pasar dan bertanya pada mereka yang
lebih berpengalaman dalam beternak itik. Riset pasar dilakukan untuk mengetahui
banyak hal, antara lain yaitu untuk mendeteksi perubahan selera konsumen,
menduga pangsa pasar, dan mengetahui jalur tataniaga yang tepat. Tidak harus
terpaku dengan 1 jalur, bisa juga menggunakan kombinasi dari ketiga atau kedua
jalur tersebut.
Dalam pembuatan telur asin aneka rasa
(coklat,udang dan bawang), alat dan bahan yang di butuhkan yaitu telur bebek,
coklat bubuk, bawang, udang, garam, batu bata halus, blender, jarum suntik,
tusuk gigi, serbet, baskom (ember besar), stempel, dan ayakan.
Solusi yang paling tepat untuk
mengatasi resiko pecah telur ketika penyuntikan ekstrak rasa di atas adalah
dengan cara lebih berhati-hati dan memilih telur yang kualitas baik untuk
dijadikan produk telur asin aneka rasa, pelaksanaan pemasaran produk harus
dilakukan lebih gencar dengan berbagai media promosi agar masyarakat mengetahui
bahwa ada sebuah produk telur asin aneka rasa yang dapat dijadikan alternatif
usaha baru dari hasil peternakan telur bebek.
C.
Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan salah satu langkah
yang dilakukan memperlancar pemasaran dan memuaskan
konsumen, strategi pemasaran ada 4 yaitu:
1. Strategi produk
Dalam hal ini produk dapat berupa telur sejarah utama
untuk memenuhi kepuasan konsumen adalah melihat mutu dan manfaat produk.
2. Harga
Harga yang di tetapkan stabil dan bersaing dengan
produsen petelur lainnya,harga terlalu tinggi akan mengurungkan niat
pembeli,sebaliknya harga yang terlalu rendah di khawatirkan tidak dapat
memenuhi biaya produksi.pemberian diskon setiap pembelian dalam jumlah tertentu
juga dapat menarik pembeli.
3. Tempat
Tidak kalah pentingnya dengan kualifikasi produk dan
harga.tempat dan pasar juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pemasaran
.penentuan pasar harus didasarkan dengan kemudahan produk telur oleh konsumen.
4.
Promosi
Salah satu cara promosi yang paling banyak dilakukan
adalah dengan memasang iklan,selain memasang iklan promosi juga dapat di
lakukan dengan secara langsung dari mulut ke mulut.
Strategi lain yang dapat digunakan
dalam pengembangan industri telur asin aneka rasa ini adalah menggunkan direct
marketing serta melakukan analisis SWOT terhadap produk
telur asin aneka rasa sehingga kita bisa lebih memahami keunggulan, kelemahan,
ancaman dan peluang dalam pengembangan telur asin aneka rasa, untuk mempermudah
proses pemasaran telur asin aneka rasa dapat dilengkapi dengan izin dari dinas
kesehatan dan dinas perdagangan.
Usaha pengembangan produk telur asin aneka rasa akan bisa
berkembang dengan lebih baik, jika kita melakukan kerjasama kemitraan antara peternak
telur bebek, pengusaha telur asin, dan pemerintah, sehingga pengembangan produk
bisa lebih cepat maju hal ini karena pasokan bahan baku telur yang lancar serta
jaringan pemasaran yang telah di miliki pengusaha telur asin dan dukungan
pemerintah.
D.
Analisa Peluang Usaha
Kegiatan industri telur asin aneka
rasa ini telah terbukti dapat meningkatkan nilai tambah dari telur asin itu
sendiri jika di buat menjadi aneka rasa, berikut adalah analisis profit dari
pembuatan telur asin aneka rasa.
1. Tabel
analisis pembuatan Telur Asin Rasa Udang
No
|
Bahan Pembuatan
|
Biaya
Poduksi 100 butir telur
|
1
|
Telur bebek
100 @850
|
85.000
|
2
|
Minyak Tanah
3lt@2600
|
7.800
|
3
|
Bata
|
5.000
|
4
|
Garam
|
2.000
|
5
|
Ebi 2 Ons @
Rp.5.000
|
10.000
|
6
|
Alat suntik
3 @ 2500
|
7.500
|
7
|
Biaya Transport
|
5.000
|
|
Jumlah
|
122.300
|
2. Analisis Pemasaran Penjualan
Telur Asin
Harga
jual Rp.1.100 @ butir = Penjualan
100
x Rp.1.500 =Rp.150.000
Jadi laba/rugi = Jumlah penjualan-biaya Produksi
Rp.150.000-Rp.122.300 = Rp.27.700
Keuntungan per butir =
Rp.27.700 :100 = Rp.277
BISNIS
PLAN ( per 6 bulan / 1 bulan: 1000 butir )NO. TARGET TH.2012 TH. 2013 TH.
2014PENJUALAN Jan-Juni Juli-Des Jan-Juni Juli-Des Jan-Juni Juli-DesNAMA PASAR
1. Kantin
Kampus 1.000.000 1.040.000 1.080.000 1.120.000 1.160.000 1.200.000
2. Toko
Kelontong 1 700.000 740.000 780.000 820.000 860.000 900.000
3. Toko
Kelontong 2 800.000 840.000 880.000 920.000 860.000 900.000
4. Pasar
Cebongan 1.200.000 1.240.000 1.280.000 1.320.000 1.360.000 1.400.000
5. Pasar
Sleman 1.200.000 1.240.000 1.280.000 1.320.000 1.360.000 1.400.000
6. Pasar
Denggung 800.000 840.000 880.000 920.000 960.000 1.000.000
7. Pasar
Ngino 1.300.000 1.340.000 1.380.000 1.420.000 1.460.000 1.500.000
8. Pasar
Godean 1.300.000 1.340.000 1.380.000 1.420.000 1.460.000 1.500.000
9. Warung
Masakan Padang 2 1.000.000 1.040.000 1.080.000 1.120.000 1.160.000 1.200.000
10. Warung
Makan Sederhana 1 1.000.000 1.040.000 1.080.000 1.120.000
1.160.0001.200.000
E.
Strategi pemasaran
1. Untuk
mencapai tujuan, usaha produksi telur asin memiliki pasokan Telur asin dari
peternak yang sudah bekerjasama dari awal dan komposisi bahan baku tetap atau
konsissten sehingga cita rasa dan kualitas Telur asin hasil produksi tetap
terjaga.
2. Segmentasi. Karena
Telur asin merupakan makanan sehat yang mengandung protein yang tinggi. Protein
terdapat pada bagian kuning sekitar 17 persen dan putihnya sekitar 11 persen.
Telur asin sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh anak-anak dalam masa
pertumbuhan, ibu hamil dan menyusui, orang-orang yang sedang sakit dan dalam
masa penyembuhan. Oleh karena itu Telur asin bermanfaat bagi semua kalangan.
Jadi segmentasi pasar Usaha produksi telur asin adalah masyarakat dari semua
umur yang sementara ini akan dikembangkan di wilayah Ragunan dan sekitarnya
atau lebih luas lagi di DKI Jakarta dan direncanakan lebih lanjut pada wilayah
lainnya.
3. Target
Target pasar usaha produksi telur asin adalah semua kalangan masyarakat.
Melihat Telur asin yang di pasarkan lebih banyak di rumah makan sederhana di
daerah-daerah bagian kampus, kota dan sekitarnya, maka target pasarnya lebih
dikususkan bagi masyarakat menengah kebawah, namun tidak menutup kemungkinan
untuk masyarakat menengah ke atas walau baru sebatas di level end user.
4. Marketing
Strategy Pyramids yang merupakan salah satu kelemahan Usaha produksi telur asin
adalah kurangnya inovasi yang dilakasanakan oleh perusahaan ini. Dengan membaca
kondisi, bila dilihat dari produk yang dihasilkan, belum banyak inovasi yang
dilakukan oleh Usaha yang masih berkembang ini, maka perlu adanya riset
lapangan untuk membuat inovasi inovasi baru yang nantinya menjadi ciri khas
usaha produksi telur asin ini.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
- Industri telur asin mempunyai
peranan penting dalam rangka memenuhi kebutuhan sumber protein dan lemak
yang berharga murah bagi masyarakat. Perkembangan peternakan itik petelur
merupakan faktor pendukung terbesar bagi industri telur asin agar dapat
memasok telur asin dengan harga yang murah dan bermutu tinggi.
- Dua faktor terpenting bagi
keberhasilan industri telur asin selain faktor bahan baku adalah rasa
telur asin dan kualitas pengangkutan produk. Rasa telur asin akan menjadi
faktor pembeda suatu produsen dengan produsen lainnya, dimana akan timbul
keterikatan antara konsumen dengan produsen telur asin tertentu.
- Analisis keuangan dan kelayakan
proyek industri telur asin sesuai asumsi yang digunakan adalah layak untuk
dilaksanakan dengan nilai NPV Rp 65.535.618, IRR 32,65%, Net B/C 1,38dan
PBP 28,9 bulan atau 2,4 tahun. Industri ini juga mampu melunasi kewajiban
angsuran kredit kepada bank
- Industri telur asin ini sangat
sensitif terhadap kenaikan biaya variabel maupun penurunan pendapatan,
karena usaha ini masih dianggap layak bila kenaikan biaya variabel atau
penurunan pendapatan hanya sampai 1%. Kenaikan biaya variabel sebesar 3%
atau penurunan pendapatan sebesar 2% menjadikan usaha tersebut tidak layak
(NPV Negatif).
- Pengembangan industri telur asin
memberikan manfaat yang positif dari aspek sosial ekonomi wilayah dengan
terbukanya peluang kerja serta peningkatan pendapatan masyarakat, dan
tidak menimbulkan dampak lingkungan yang signifikan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus.
2004. Buku Statistik Peternakan . Direktorat Jenderal
Peternakan. Jakarta.
http://bacindul.blogspot.com/2012/09/proposal-wirausaha-budidaya
bebek. html#ixzz2 RAyF0F4I(diakses pada tanggal
22-April-2013)
http://sipemikirkeras.blogspot.com/2012/12/memulai-usaha-beternak-itik.html (diakses
pada tanggal 22-April-2013)
Marhijanto,
Bambang. 1993. 8 Langkah Beternak Itik yang Berhasil. Surabaya:
Arkola.
Reksohadiprodjo,
S., H. Ranupandojo dan Irawan. 1990. Pengantar Ekonomi Perusahaan Buku
2. Edisi ke-3. BPFE-Yogyakarta.
Sumanto, 2006, Analisa Pemasaran Telur Itik
Didaerah Sentra Produksi Di Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar: Study
Kasus Tatalaksana Pemasaran Pada Ud Majujaya, Seminar Nasional
Teknologi Peternakan dan Veteriner
Warisno.2005. Membuat Telur Asin Aneka Rasa. Jakarta
: PT Agromedia Pustaka
http://fajarbogor.blogspot.co.id/2014/09/analisis-usaha-produksi-telur-asin.html
F. KENDALA PEMASARAN
TELUR ASIN
Kendala pemasaran yang
dihadapi oleh industri telur asin adalah harga bahan baku yang meningkat setiap
saat manakala terjadi kegagalan panen padi. Lonjakan harga bahan baku memaksa
produsen untuk menaikkan harga, akan tetapi kenaikan harga dapat menyebabkan
konsumen beralih ke produk pangan lain.
Selain masalah harga
kendala pemasaran yang lain adalah persepsi masyarakat akan bahaya dari
konsumsi garam yang berlebihan. Telur asin yang memiliki kandungan garam yang
cukup tinggi menjadi makanan yang cukup dijauhi oleh mereka yang ingin
mengurangi konsumsi garamnya.
No comments:
Post a Comment